14 July 1992

Pertemuan Pertama

Aisyah College
IIUM



Aku di dalam keadaan tip-top. Segalanya dari rambut yang tersisir rapi (ke arah belakang), muka yang berseri-seri. Berlengan panjang, bertali-leher canggih dari Tie Rack. Semua rasaku, serba menawan.

Dengan segala keyakinan, aku pergi ke tempat yang aku tak pernah pergi, mencari seseorang yang tak pernah terlintas nak berkenalan (... tak masuk dalam list, kataku dulu).

Kuakui, harus aku berterima kasih pada pengalaman. Yakinku makin menebal. Ya lah, bertemu Datuk Pengarah, Ketua Jabatan, Engineer Kanan dll., pun tak punya masalah ...

... inikan pula, just another girl.

Kalau boleh ku kira (dan ku bilang) pada gadis-gadis (yang di-arrange oleh kakakku dan ibuku) yang menemukan aku di suasana sebegini ... pertemuan pertama ini, sepanjang tahun '92 iaitu:

Syikin
Zaidatul
Almalena
Zalila
Zuraini etc.

Semuanya bisa di-control. No problemo !

Ok.

Ready.

Tenang.

Dia dah datang. Agak kurus (my ideal ... macam Linda, biar solid sikit).

Bertudung (semua yang di atas, ain't).

Putih.

"Hai!"

Dia duduk (aku yang sememangnya sedang duduk).

"Kenal?"

Dia mengangguk.

Perbualan tak rasmi dua hala berterusan. Cara bicaranya (walau agak gugup kadang-kadang) dan cara dia berfikir dapat memuaskankan spesifikasi seorang aku.

Anehnya, aku secara tak sengaja, menapis segala ketidaktepatan bahasa dan ketidakjituan pengolahan pengucapannya.

Yang terus menusuk ke jiwa lelaki ini ialah suatu statement (kenyataan) ... yang perempuan di depanku ini berkemungkinan besar adalah ORANGNYA.

Ya, kemungkinan besar, dialah orangnya.

Aku mula senyum sendirian.

Dia masih gugup.

Aku terus menerus senyum sendirian.

Tamatlah sudah pencarian, kata hatiku.


Al Buraq: Through the Scientific Lenses

(17:1) Glory be to Him, Who transported His Servant one night from the Masjid-i-Haram to the distant Temple, whose surroundings We have bles...