08 February 1988

Seketika Itu

Seketika itu aku terpegun di jendela kamarku yang membuka luas pandangan luar. Salji sedang turun. Putik-putik sehalus kapas, melayang-layang menjunam dari langit. Aduhai, aduhai indahnya suasana. Aku semakin enak di situ. Salji makin lebat. Semuanya memutih. Aku turun ke bawah.

Inikah salji?

Kukepal, kuramas, kukepal, kubaling ke dinding. Aku kemudiannya berlari-lari ke Kelvingrove Park.

Memang, dingin bagai salji, putih bagai salji, suci bagai salji.

Cuma di keriangan ini, aku sendirian yang merasakannya. Benar, sungguh aku, aku suka begini. Tapi, di suatu sudut yang terceruk di dalam hati ini membisikkan, 'tentu lebih indah kalau berteman.'

Kelvigrove Park
Glasgow
Feb 1988




01 February 1988

di mana-mana

Rose, kulihat engkau di mana-mana. Walau sekarang ini tiada sekerap dulu, tapi engkau tetap mendatang. Aku rindu pada dirimu sayang. Tapi aku juga tahu, bukan sekarang masanya.

Sabarlah, tunggulah, haraplah dan yang terutama ... pohonlah kepada Allah, agar dapat kita bersama keranaNya.

Glasgow

Al Buraq: Through the Scientific Lenses

(17:1) Glory be to Him, Who transported His Servant one night from the Masjid-i-Haram to the distant Temple, whose surroundings We have bles...